Yaudah mulai deh
Udah beberapa hari ini gue gak bisa tidur. Mikirin kelanjutan masa depan gue. Maunya jadi kayak apa, kuliah dimana, masih gatau. Bukan, bukan, bukan gatau mau kuliah jurusan apa, tapi gimana caranya keterima di jurusan tersebut.
Gue sih nganggep diri gue sebagai korban sistem, tapi toh emang semuanya juga kena kan? tapi kenapa cuma gue yang menggunakan alasan itu sebagai alasan kehancuran gue sendiri.
Well, ada beberapa pelajaran yang udah gue pelajarin selama hidup gue
Yang pertama adalah, hidup ini telah membentuk gue jadi orang yang ambisius, gue punya tujuan, bahkan punya tujuan yang kelewat jauh. Unfortunately, gue orangnya pesimis banget. Well, I used to be an optimistic one but the truth hurts me, so much, jadi gue tumbuh jadi orang yang pesimis banget. Gue pernah puanyanya mimpi, gue sangat optimis akan meraihnya sedangkan gue lupa ada pepatah bagai punuk merindukan bulan, jadi ya pikir aja, tiba - tiba harapan dan impian lo dihancurkan dan diubah jadi rasa malu, rasanya kayak semua orang menertawakan lo dan lo cuma bisa senyum - senyum kecut padahal aslinya lo nangis lebih kejer dari pada yang lo bayangin. Sejak saat itu gue gak pernah punya pikiran positif, gue takut untuk memikirkan hal baik akan terjadi sama gue karena gue tau hal itu gak akan bisa terwujud. Yang gue punya cuma hal-hal negatif,
Yang kedua, I don't trust people. Gue belajar ada orang banyak diluar sana yang akan membayar untuk liat kita jatuh, untuk liat kita nangis meraung-raung. Gue gak bisa cerita ke orang lain kalo gue menderita (well, ini lagi cerita tapi yaudahlah) tapi setelah itu reaksi mereka datar, mereka gak kasih solusi, mereka bahkan membocorkan aib kita ke orang lain, they're talking about how i suffer such that pain but then, they will laugh at it. Setelah hal itu, gue gak pernah percaya sama orang lain bahkan sama diri gue sendiri. Gue selalu merasakan setiap orang punya kemungkinan untuk mengkhianati gue.
Yang ketiga, gue selalu berpikir negatif. Well, seperti yang disebutkan diatas. Itu bener - bener menghancurkan hidup gue, tapi setiap gue berpikir hal baik akan terjadi sama gue, otak gue langsung mencernanya sebagai imajinasi bukan kemungkinan. Kemungkinan yang selalu gue buat adalah kemungkinan buruk, dan bagaimana cara gue mengatasinya. Gak pernah hal baik. So, I don't believe in miracle. Well, I
Ada beberapa hal lain yang based on my experiences yang membuat hidup gue jadi se-grumpy ini dan makin kesini karakter gue makin buruk bukan makin baik, jadi terkadang gue mempertanyakan apa maksud Tuhan dalam semua ini. Kenapa Dia membiarkan gue untuk tetap bangun di pagi hari? Kenapa membiarkan gue tenggelam dalam kekalutan gue sendiri? mungkin ini salah gue juga yang kurang berusaha mendapat perhatian Tuhan.
No comments:
Post a Comment